Rofik Hananto Berharap Sinergi PT Pertamina dan Instansi Pemerintah Lainnya Terus Ditingkatkan

28-11-2023 / KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto saat mengikuti FGD Komisi VII DPR dengan PT Pertamina, dan SKK Migas, di Cirebon, Jawa Barat. Foto: Ayu/nr

 

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto berharap sinergi dan koordinasi antara Pertamina dan instansi pemerintah lainnya perlu ditingkatkan. Hal tersebut terkait dengan permasalahan yang terjadi di lapangan, khususnya di PT Pertamina EP Zone 7.


“Dari FGD Komisi VII DPR dengan PT Pertamina EP, khususnya Zone VII terungkap bahwa produktivitasnya masih jauh dari target karena ada beberapa permasalahan yang terjadi di lapangan. Diantaranya ketersediaan Rig dan permasalahan Amdal,” ujar Rofik usai FGD Komisi VII DPR dengan PT Pertamina, dan SKK Migas, Cirebon, Jawa Barat, baru-baru ini.

 


"... terungkap bahwa produktivitasnya (Pertamina EP Zone 7) masih jauh dari target karena ada beberapa permasalahan yang terjadi di lapangan,"


Dijelaskan Politisi Fraksi PKS ini, masalah Amdal memang kerap menjadi permasalahan PT Pertamina, terutama terkait dengan LSD (lahan sawah dilindungi). Karena kebetulan Pertamina EP Zona 7 ini eksplorasinya kebanyakan di darat. Sehingga butuh ijin Amdal untuk keamanan lokasi dan lingkungan sekitar.


Dikutip dari laman esdm.go.id, Rig merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran  bawah tanah atau sumur untuk mendapatkan minyak bumi, gas maupun mineral-mineral bawah tanah lainnya. Rig dicirikan dengan adanya menara yang terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk menaikan dan menurunkan pipa-pipa tubular pada sumur.


“Saya yakin kalau terjadi komunikasi yang baik, sinergitas antar Pertamina dengan instansi pemerintah lainnya ditingkatkan, maka masalah-masalah seperti ini bisa terselesaikan dengan baik. Karena PT Pertamina EP juga dituntut untuk mempertahankan progresivitas lifting minyak yang tantangannya juga cukup berat. Dimana ditargetkan 750 juta barel per hari, sementara saat ini masih tertahan di 620 juta barel per hari ini. Ini tentu bukan perkara mudah,” tambahnya.


Dalam kesempatan itu Rofik juga berharap Pertamina untuk mencoba kembali melakukan eksplorasi di Negara lain. Mengingat Pertamina selain memiliki teknologi yang tidak kalah hebat dengan Negara lain, juga cukup berpengalaman melakukan eksplorasi di Negara lain yang cadangan dan produksi minyaknya masih besar. Selain tentunya melakukan eksplorasi di sumur-sumur minyak dalam negeri yang memang belum tereksplore dengan baik. (ayu/aha)

BERITA TERKAIT
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....
Komisi VII: Kebijakan Penghapusan Utang 67 Ribu UMKM di Bank BUMN Perlu Hati-Hati
04-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti rencana pemerintah yang akan menghapus utang 67 ribu...
Pemerintah Diminta Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Indonesia
03-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini dituntut untuk menata dan...
Dina Lorenza Dukung Kenaikan PPN: Harus Tetap Lindungi Masyarakat Menengah ke Bawah
24-12-2024 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza mendukung rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen...